Karakter Psycho Pass
Akane Tsunemori
Wanita yang baru saja lulus dari akademi dengan nilai tertinggi di semua
ujian dan baru saja diangkat menjadi inspektur. Meskipun memiliki nilai
yang tinggi ia memilih bekerja di Biro Keamanan Umum yang berkesan
berat. Memiliki Psycho-Pass yang selalu cerah karena sering berpikir positif, baik, idealis dan ingin menjalin hubungan yang baik dengan para Enforcer. Ingin menjadikan Enforcer teman bukan bawahan. Selalu bertentangan dengan Ginoza. Sering bermain di jejaring sosial internet dan mempunyai akun beranam Lemonade Candy.
Tertarik dengan Kougami dan ingin mengetahui masa lalunya. Memiliki
pembantu di apartemennya yang seperti pada gambar. Entah pembantu macam
apa itu, seperti hologram tapi bisa melakukan pekerjaan seperti memasak.
Shinya Kougami
Enforcer yang memiliki sifat dingin dan tegas. Pandai dalam membaca
pikiran penjahat dan motifnya karena dulu pernah belajar Psikologi
Sosial. Menjadi Enforcer karena rekan kerjanya (bawahan) yang meninggal membuat ia stres dan menaikkan nilai Psycho-Pass
yang membuatnya menjadi kriminal laten. Sering berolahraga untuk
melatih tubuhnya menjadi kuat karena ia tak ingin bergantung kepada
senjata seutuhnya.
Nobuchika Ginoza
Seorang inspektur yang tegas, profesional, cerdas namun muda terbawa
emosi. Ia menjadi inspektur karena masa lalu bersama ayahnya. Ayahnya
merupakan seorang penjahat. Tidak ingin dekat dengan para Enforcer karena tidak ingin kesalahan yang dulu terulang kembali saat Kougami masih menjadi inspektur. Menganggap Enforcer sebagai anjing pemburu.
Shougo Makishima
Seorang penjahat yang ingin menghancurkan Sibyl System, menurutnya kedamaian yang diciptakan itu merupakan sebuah kepalsuan. Para manusia dikekang oleh Sibyl System tidak bisa bebas. Merupakan manusia yang langka karena Sibyl System tidak bisa mengukur Psycho-Pass-nya karena itu senjata Dominator
tidak berpengaruh padanya. Sama-sama pernah belajar Psikologi Sosial
seperti Kougami dan juga dengan guru yang sama. Lebih suka diwakili saat
melakukan kejahatan, karena ia tidak mau membuat tangannya kotor, lebih
suka mengamati kaki tangannya dari jauh beraksi membuat kejahatan.
Pandai mencari kelemahan orang untuk dimanipulasi, mengubah orang
tersebut menjadi pembunuh dan ketika bosan ia langsung membuangnya.
Sadis.
0 Respon:
Post a Comment
Komentarilah jika ini memang perlu untuk dikomentari . . .